Kamis, 21 Mei 2009

SPIDERMAN 123

spiderman 1


Peter Parker adalah salah seorang siswa SMU yang dikenal memiliki kecerdasan diatas rata-rata, namun karena dandanannya yang tidak 'gaul', ia dicap kutu buku dan kerap jadi bahan lelucon rekannya Flash Thompson. Diam-diam, pemuda ini menyukai kembang sekolah Mary Jane Watson.

Bersahabat akrab dengan Harry Osborn yang adalah putra seorang jutawan, nasib Peter berubah saat ia berkunjung ke sebuah pameran ilmiah. Saat hendak mengambil foto Mary Jane, ia digigit oleh sebuah laba-laba yang telah terkena radiasi. Akibatnya saat sampai dirumah, Peter mengalami demam tinggi.

Namun hal itu hanya berlangsung sehari, keesokannya tubuh Pete berubah total. Tidak hanya itu, ia juga dianugerahi kekuatan baru mulai dari kemampuan super, menembakkan jaring layaknya laba-laba, mampu merayap di dinding, sampai indra perasa yang super peka.

Demi mendapatkan sebuah mobil sport, Peter memutuskan untuk mengikuti sebuah pertandingan gulat. Kecewa karena uang yang didapat tidak sesuai dengan yang dijanjikan, pemuda itu membiarkan seorang pencuri lolos (yang akhirnya malah membunuh sang paman Ben Parker). Sejak itu, ia memutuskan untuk menjadi pembasmi kejahatan dengan nama Spiderman.

Tak terasa beberapa tahun telah berlalu, Peter telah memasuki bangku kuliah sambil bekerja sambilan sebagai fotografer harian Daily Bugle. Bosnya adalah J Jonah Jameson yang terkenal kikir, kerap mencerca hasil jepretannya dan berambisi menjadikan Spiderman sebagai musuh nomor satu kota New York.

Namun kesangaran Jameson tidak sebanding dengan musuh terbarunya yang juga mempunyai kekuatan super : Green Goblin yang ternyata adalah Norman Osborne ayah Harry. Berbeda dengan Spiderman, Green Goblin yang tercipta berkat serum eksperimental berencana untuk menciptakan kekacauan di dunia.

Gagal membujuk Spiderman untuk bergabung, super-villain yang menggunakan flying glider itu berusaha memusnahkannya dengan menyandera Mary Jane Watson. Apalagi, Norman belakangan mengetahui bahwa Peter-lah yang berada di balik topeng Spiderman.

spiderman 2


Tak terasa telah dua tahun berlalu sejak Peter Parker berubah menjadi pahlawan pembela kebenaran Spider-man. Banyak hal yang telah berubah, salah satunya menyangkut gadis yang disukainya Mary Jane Watson. Kini, MJ adalah seorang bintang teater dan model terkenal yang wajahnya terpampang di mana-mana.

Sayang, keberuntungan nampaknya tidak pernah berpihak pada Peter. Ia tidak pernah bertahan lama di satu pekerjaan karena selalu terlambat akibat kegiatannya sebagai Spider-man. Kuliahnya pun nyaris terbengkalai sehingga dosennya Doc Connors memberi peringatan keras. Yang paling parah, sahabat dekatnya Harry Osborn mulai membencinya karena dianggap menutupi rahasia siapa sebenarnya Spider-man, pria yang membunuh ayahnya.

Keadaan semakin rumit saat ia bertemu dengan seorang ilmuwan jenius bernama Otto Octavius, pria yang berusaha menemukan cara untuk membuat kehidupan manusia menjadi lebih baik namun sebuah kecelakaan malah mengubahnya menjadi psikopat. Akibat empat tentakel robot yang menempel secara permanen pada dirinya, pers menyebutnya sebagai Doctor Octopus.

Peter sendiri mulai muak dengan kehidupan sebagai Spider-man yang membuatnya tidak dapat memperoleh apa yang diinginkannya, terutama setelah mengetahui MJ berencana menikah dengan seorang pria astronot yang ternyata putra bosnya J. Jonah Jameson.

Setelah kekuatannya mulai menghilang, Peter memutuskan untuk berhenti menjadi Spider-man dan mulai mengejar apa yang diinginkannya, salah satunya adalah cinta MJ. Namun niat tersebut mendapat berbagai halangan. Doc Ock yang ingin meneruskan eksperimen gilanya berusaha mencari benda langka tritium yang hanya bisa diperoleh dari OsCorp, dan Harry dengan cerdik memintanya barter dengan sosok Spiderman dalam keadaan hidup.

Dalam waktu singkat, terjadi pertempuran besar-besaran yang melibatkan adegan aksi di kereta api yang sedang melaju. Peter kembali menjadi Spider-man demi menyelamatkan kota namun ia berhasil ditawan Doc Ock. Akankah Harry mengetahui siapa Spider-man sesungguhnya?

Bagi Anda yang telah menyaksikan Spider-man pertama, sudah pasti sekuel keduanya telah ditunggu karena menghadirkan pertarungan yang jauh lebih dahsyat dibanding seri pertama. Tidak hanya itu, sutradara Sam Raimi juga memberikan sentuhan kemanusiaan dimana tokoh Peter Parker mengalami dilema antara tugas superhero yang diembannya dengan keinginannya sebagai manusia biasa.

Sama seperti sebelumnya, Peter Parker diperankan oleh Tobey Maguire, Mary Jane Watson oleh Kirsten Dunst, Rosemary Harris sebagai May Parker, James Franco sebagai Harry Osborn, dan JK Simmons memerankan Jonah Jameson. Stu-satunya tokoh utama baru yang muncul adalah Alfred Molina si Doctor Octopus.

Sejauh mana Spider-man mampu meraup keuntungan di box-office? Kabar terakhir menyebutkan, Spider-man 2 telah mencatat pendapatan kotor sebesar 180,1 juta dolar dalam enam hari pemutarannya di Amerika Serikat. Go get 'em, tiger...............


spiderman 3

Di film ke-3 ini, kehidupan pasangan Mary Jane (Kirsten Dunst)-Peter Parker (Tobey Maguirre) diwarnai oleh upaya mereka memasuki babak baru selepas kejadian di Spider-Man 2. Mary Jane atau MJ mencoba peruntungannya di dunia broadway, dan Peter menikmati popularitasnya sebagai Spider-Man yang kini bahkan dinobatkan sebagai pahlawan dan idola warga kota New York. Walaupun begitu, ancaman kriminalitas tetap saja menghantui kota dan warganya. Harry Osborn(James Franco) masih belum bisa menerima kenyataan bahwa ayahnya yang menjadi Green Goblin dibunuh oleh Spider-Man. Harry yang akhirnya menjadi Goblin Jr masih terus berusaha membalas dendam kepada Peter. Di lain pihak, muncul musuh baru yaitu Flint Marko (Thomas Haden Church), seorang buronan napi yang berusaha merampok untuk biaya penyakit putrinya. Dalam pelariannya, Flint terjerembab pada lubang pasir yang digunakan untuk keperluan eksperimen radioaktif, dan akhirnya eksperimen itu merubah dirinya menjadi Sandman. Popularitas yang diperoleh Spider-man dan munculnya sosok Gwen Stacy (Bryce Dallas Howard), putri komisaris polisi yang mengidolakan Spidey, ternyata membuat Peter menjadi lupa diri sehingga membawa keretakan dalam hubungannya dengan Mary Jane. Alih-alih hendak melamar Mary Jane untuk menikah, ia malah menerima kenyataan harus mengakhiri hubungannya dengan MJ. Dalam masa-masa rapuh itu, Peter disusupi oleh suatu benda asing (symbiote dari sisa meteorit yang terbawa secara tak sengaja ke kamarnya. Benda asing itu lah yang memperngaruhi emosi labil Peter, dan membawa perubahan pada sosok Spider-Man yang ditandai dengan perubahan wujud kostumnya menjadi symbiote suit. Dalam sosok Black Spider-Man, Peter menjadi individu yang lebih kuat, agresif, tanpa belas kasihan, dan penuh balas dendam. Sesuatu yang bertolak belakang dengan kepribadian asli Spider-Man. Bukan hal mudah bagi Peter untuk melawan musuh dari dalam dirinya sendiri itu. Belum lagi ancaman monster ganas, Venom (Topher Grace), yang juga muncul karena pengaruh symbiote, dan memiliki kekuatan dan keahlian yang setara dengan Spider-man.

Belum apa-apa, film Spider-Man 3 sudah memecahkan rekor sebagai film yang paling banyak diputar di Jakarta dalam satu hari. Lebih dari 62 studio bioskop di Jakarta memutar Spider-Man 3 di hari perdana, dengan total jumlah pertunjukan lebih dari 300 show dalam 1 hari. Bahkan ada salah satu Cineplex di Jakarta yang memutar film ini sekaligus di lima studio yang ada (!!). Jadi gak salah kalau film ini didengung-dengungkan merupakan the most anticipated movie of 2007.

Dengan dana pembuatan 250 juta dolar, film ini diyakini bakal mengumbar special effect yang mengagumkan. Dan hal itu cukup terlihat di sepanjang film ini. Secara efek visual, adegan aksi yang mengikutsertakan CGI atau animasi komputer, cukup berjalan mulus dan di beberapa adegan bisa membuat penonton terpukau. Dalam beberapa bagian, mungkin adegan aksinya berlangsung terlalu cepat dan cenderung memusingkan. Akibatnya, terkadang special effect-nya jadi kelihatan agak kurang realistis karena malah jadi mirip seperti permainan video game. Tapi itu semua cukup termaafkan oleh uniknya adegan saat Flint Marko berubah menjadi Sandman, atau saat Sandman berubah ukuran menjadi sebesar gedung bertingkat.

Bicara film, gak terlepas dari segi cerita. Film Spider-man 2 memiliki struktur cerita yang menarik untuk ukuran sebuah sekuel. Film ketiga ini agak sedikit terpeleset untuk bagian ini. Dengan ambisi memasukkan banyak karakter penjahat agar lebih seru, faktor cerita menjadi korban utama dari ambisi ini. Cerita film ini tidaklah jelek, tapi sayangnya membuat film menjadi terlalu padat. Ada tiga plot cerita yang dijejal agar bisa muat di film berdurasi 2,5 jam ini. Padahal, cerita itu mungkin bisa jadi lebih hidup kalau dipisah menjadi dua film. Banyak hal menarik yang bisa dikupas, tapi akhirnya hanya sepintas muncul karena memang durasi yang terbatas. Sayang sekali....

Tapi hal positifnya, berjejalnya plot cerita itu ternyata cukup digarap mulus sehingga menjadi gak terlalu mengganggu penonton. Menonton film ini tetap bisa lancar dari awal sampai akhir, meskipun kalau mau kritis, banyak pertanyaan yang mungkin bisa muncul tentang beberapa adegan yang ada. Yang cukup mengejutkan, elemen dramatis yang menyentuh emosi cukup banyak hadir di film ini. Bahkan hampir semua tokoh di film ini punya alasan untuk dikasihani. Di lain pihak, ada adegan yang sedikit mengganggu, yaitu ketika Peter berubah perilaku menjadi brengsek lalu bertindak "jual pesona" selama beberapa menit. Suatu adegan yang tidak terlalu perlu dan malah bikin film ini jadi rada norak. Tapi kalau mau bicara dari segi aksi dan kadar serunya film, film ini lebih unggul dibandingkan Spider-Man 1 dan 2.

Akting Tobey Maguirre di film ini sesuai standar film-film sebelumnya, begitu pula dengan Kirsten Dunst. Sayangnya chemistry Mary Jane & Peter Parker di film ini jauh berkurang dibanding film terdahulu. Ya iya lah...gak ada umpet-umpetan identitas lagi kan....Aktor lain yang cukup bagus adalah Thomas Haden Church sebagai Sandman. Sayang gue kecewa dengan sosok Venom di film ini. Seharusnya Venom menjadi lawan yang sangat mengerikan bagi Spider-Man, tapi entahlah...di film ini, hal itu kurang sesuai ekspetasi gue.

Kalau mau obyektif, film ini bukalah gambaran film Spider-Man yang sempurna. Mungkin banyak fans Spider-Man yang menganggap film ini adalah yang terbaik, tapi banyak juga yang menganggap film ini masih kalah dari film sebelumnya. Buat gue, film ini masih lebih baik dari Spider-Man 1, tapi efek kejutnya masih sedikit dibawah Spider-Man 2. Tapi berhubung film ini bisa membuat gue keluar bioskop dengan perasaan cukup puas, dan bahkan membuat gue memaafkan kekurangan-kekurangan yang ada, gue anggap Spider-Man 3 tetap masuk dalam jajaran film-film superhero terbaik yang pernah ada.

1 komentar:

  1. I'm glad I actually went to watch the movie today. Most of the comments will regard all factors of the movie, but I will take only three to five parts of it as my subject.

    I really enjoyed the artistic effect in the beginning of the movie, shattered glass of mirrors and the venom gene effect as the first Spiderman and its sequel were re-enacted. These two symbols help viewers know who the villains may come into play and not forgetting the relationships between the three main characters or even more about six in total in fact. "One must come to know that we always have a choice" by Wynn Cameron Thompson or by many more other people who have mentioned this before. "I forgive you." or 'a mere reaching hand' or even 'a hug of friendship and trust'. I really enjoyed the different ways of forgiveness in this movie.


    best high speed memory card

    BalasHapus